detikcom : Firefox, Aplikasi Paling \'Bolong\' 2009

title : Firefox, Aplikasi Paling \'Bolong\' 2009
summary : Firefox, browser Open Source dari Mozilla, dinobatkan sebagai piranti lunak paling banyak \'bolong\'-nya di tahun 2009. Namun ini bukan berarti piranti lunak itu adalah yang paling lemah. (read more)

detikcom : Bocah 13 Tahun Habiskan Pulsa Rp 220 Juta

title : Bocah 13 Tahun Habiskan Pulsa Rp 220 Juta
summary : Banyak remaja nyandu ponsel dan tak segan menghamburkan pulsa. Pusing kepala pun menghinggapi orang tua, termasuk seorang ayah yang shock mendapat tagihan pulsa sekitar Rp 220 juta, gara-gara puteranya sembarangan memakai ponsel. (read more)

detikcom : Jual Chip Palsu ke Tentara, Diringkus Polisi

title : Jual Chip Palsu ke Tentara, Diringkus Polisi
summary : 2 tahun menjalankan bisnis jual beli chip palsu, pria asal California akhirnya diringkus polisi. Ia kepergok menjual ratusan chip palsu kepada Angkatan Laut Amerika. (read more)

detikcom : Google Beberkan Peninggalan Bersejarah Irak

title : Google Beberkan Peninggalan Bersejarah Irak
summary : Raksasa internet Amerika Serikat, Google akan mulai mendigitalisasi artefak dan dokumen Museum Nasional Irak. Sekitar 14 ribu gambar yang diambil dari museum Irak akan dapat diakses secara online mulai tahun depan. (read more)

detikcom : Video Bayi Joget di YouTube Cetak Rekor Dunia

title : Video Bayi Joget di YouTube Cetak Rekor Dunia
summary : Rekor baru video YouTube terpecahkan. Guinness Book of World Records menobatkan rekor dunia pada sebuah video iklan di YouTube yang menampilkan para bayi menari dan bermain sepatu roda. (read more)

detikcom : Pohon Nangka Berbuah Pisang

title : Pohon Nangka Berbuah Pisang
summary : Warga Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, gempar gara-gara sebuah pohon nangka. Pohon ini berbuah nangka yang aneh, karena ditumbuhi pisang di sekitarnya. Bikin penasaran! (read more)

detikcom : Punya Fans Klub, Pengaku Rasul Sebarkan Ajaran di Facebook

title : Punya Fans Klub, Pengaku Rasul Sebarkan Ajaran di Facebook
summary : Facebooker yang mengaku-ngaku sebagai seorang rasul -- Sakti A. Sihite -- terbilang cukup aktif di Facebook. Bahkan, ia punya halaman fans klub sendiri, di mana ajaran-ajaran dari hasil pemikirannya ia sebarkan. (read more)

detikcom : Xbox Bisa Twitter dan <i>Facebook-an</i>

title : Xbox Bisa Twitter dan Facebook-an
summary : Microsoft memperluas kemampuan Xbox 360. Tak cuma bermanfaat untuk melepas penat dengan menghadirkan game-game ciamik, konsol ini nantinya juga bisa menjadi penghubung ke Facebook dan Twitter. (read more)

detikcom : \'Sperminator\' Hamili 12 Gadis via Facebook

title : \'Sperminator\' Hamili 12 Gadis via Facebook
summary : Seorang pria muda dijuluki sebagai \'The Sperminator\'. Julukan berbau mesum itu didapat berkat \'prestasinya\' menghamili sedikitnya 12 wanita yang dirayunya via Facebook. (read more)

detikcom : Survei: Internet Tak Membuat Orang Jadi <i>Kuper</i>

title : Survei: Internet Tak Membuat Orang Jadi Kuper
summary : Sebuah survei mematahkan anggapan bahwa internet dan ponsel membuat orang terisolir dari lingkungannya. Alih-alih membuat kuper alias kurang pergaulan, kedua teknologi ini malah dinilai mendorong orang terlibat dalam lingkungan dan diskusi yang lebih luas. (read more)

detikcom : Robot Mini Siap Ungkap Rahasia Bawah Laut

title : Robot Mini Siap Ungkap Rahasia Bawah Laut
summary : Robot yang diterjunkan ke perairan lepas tak harus berukuran besar. Robot yang berbentuk mini pun diprediksi mampu membuka tabir rahasia kehidupan bawah laut. (read more)

detikcom : NASA Jelaskan Isu Kiamat 2012 di Internet

title : NASA Jelaskan Isu Kiamat 2012 di Internet
summary : Kiamat konon bakal terjadi di tahun 2012. Beberapa situs internet bahkan mencatut nama lembaga antariksa NASA yang diklaim tahu mengenai akan hancurnya bumi pada saat itu. NASA pun kini angkat bicara melalui situs resminya. Benarkah akan terjadi kiamat di 2012? (read more)

detikcom : Antivirus Palsu \'Ninabobokan\' Pengguna Internet

title : Antivirus Palsu \'Ninabobokan\' Pengguna Internet
summary : Pengguna internet \'dininabobokan\' oleh rasa aman semu lantaran menggunakan software keamanan palsu. Alih-alih mendapat pengawalan, user malah dihadapkan pada risiko kehilangan informasi dan identitas yang lebih besar. (read more)

detikcom : Bagaimana Cara Membersihkan Virus Facebook?

title : Bagaimana Cara Membersihkan Virus Facebook?
summary : Sebuah virus komputer memanfaatkan popularitas Facebook untuk menyerang korbannya. Simak cara-cara membersihkan Virus Facebook itu dalam artikel Vaksincom di detikINET. (read more)

detikcom : Foto Satelit Google Bantu Selamatkan Hutan Indonesia

title : Foto Satelit Google Bantu Selamatkan Hutan Indonesia
summary : Google bahu-membahu dengan sejumlah lembaga dan pemerintah guna menyelamatkan hutan. Beberapa negara yang dinilai parah dalam hal penebangan liar hutan pun turut mereka gandeng, termasuk Indonesia. (read more)

detikcom : Mengapa Kita Bermimpi Mengkudeta Microsoft?

title : Mengapa Kita Bermimpi Mengkudeta Microsoft?
summary : Mulai dari Linux, Ubuntu hingga ChromeOS kita selalu bermimpi untuk bisa meruntuhkan dominasi Microsoft dengan Windows-nya. Apakah ini akan terjadi? (read more)

detikcom : \'Hilang\' 30 Tahun, Anak Temukan Ayah via Google

title : \'Hilang\' 30 Tahun, Anak Temukan Ayah via Google
summary : Kembali kekuatan internet mempertemukan orang dengan sosok yang sangat mereka cintai. Seorang pria berjumpa kembali dengan puterinya yang telah terpisah 30 tahun berkat pertolongan Google. (read more)

SIFAT 20 ALLAH

Bab 2
KETERANGAN SIFAT 20
Manusia ditakdirkan/diciptakan sempurna karena mempunyai pikiran/akal dan alat perasa serta jasmani, Maka Ulama di zaman dahulu mempunyai pendapat bahwa Allah sebenarnya yang menciptakan, dan sebahagian besar menyebutkan sifat-sifat manusia sendiri adalah panca indra seperti Mata, Hidung, Mulut, Telinga dan Lidah. Beda dengan makhluk lain seperti binatang, walaupun mempunyai alat seperti manusia tetapi tidak lengkap, oleh karena itu hidupnya makhluk-makhluk tadi ikut kodrat masing-masing, bisa melihat, berjalan dan makan tapi tidak punya akal untuk berusaha dan sudah pasti hidupnya kurang lengkap. Berdasarkan keadaan, maka para orang bijak mempunyai pendapat ; bila manusia itu sifatnya lengkap dan tidak bisa berubah artinya Allah itu tidak kekurangan sifat seperti yang diciptakan. Walaupun semua Ulama sudah sampai disatu pendapat, tetap tidak bisa menemukan Allah SWT.
Maka dalam Wirid/pelajaran, Allah itu tidak bisa dijangkau oleh alat apapun bahkan oleh pikiran/perasaan. Jadi para ulama menyebut Dat yang maha agung yang bisa menciptakan Jagad raya.
Selanjutnnya keterangan sifat 20 (dua puluh) begini; Atas nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, terlebih dahulu dikutip dari buku Wirid Hidayat Jati tinggalan Ronggo Warsito;
Sebelum ada apa-apa yang ada hanya Allah yang berada dalam NUKAT GAIB yang diberi nama Qun, yaitu DAT sejati, Nukat artinya bibit, dan Gaib adalah samar/tidak nampak oleh mata yang disebut Nur Muhammad, yaitu Cahaya yang terang sekali tanpa bayangan, yang disebut sifat sejati QUN lalu FAYAQUN. Qun artinya Allah Bersabda (berkata) dan Fayaqun artinya Terjadi semua Afhngal (selamanya). Semua itu menjadi asalnya yang terjadi disebut Anasir Sejati. Jadi Allah memiliki 4 Anasir yaitu Dat, Sifat, Asma dan Afhngal.
Umpama penerimaan salah, pelajaran yang diatas tadi ada kata tempat di Nukat Gaib (benih yang tidak nampak) itu pasti dapat menimbulkan pendapat bahwa Allah itu berada disuatu tempat, karena disebut Layu Kayafu, itu semua salah, Allah tidak bisa disentuh atau dijangkau oleh apa saja, tidak ada yang menyerupai, karena semua itu sifat Baru (yang sudah ada).
Almarhum Kyai Agus Salim pernah berbicara; bahwa dasar agama Islam itu lebih dulu mengetahui nama Allah dan selanjutnya seluruh yang ada (Jagad Raya). Mustahil kalau tidak ada yang menciptakan, karena yang menciptakan wajib adanya (mokal dan wajib). Itu sebabnya manusia hanya menjumpai yang sudah ada dan tetap tidak bisa berubah. Kata mempunyai atau yang terjadi itu dalam bahasa Wirid/Pelajaran yaitu menyatu dan berpisah artinya sama, karena pusatnya itu Allah.
Wirid Hidayat Jati tersebut diatas akan diterangkan hanya soal 4 Anasir saja, oleh sebab itu akan dijumpai dibacaan ke-2. penelitian tentang 4 Anasir menurut catatan pelajaran agama yang tersebut dibawah ini:
1. Dat Allah yang tidak bisa dilihat tetapi mencakup/meliputi seluruh yang diciptakan semua yang dijumpai makhluk. Terbukti Layu Kayafu (tidak bisa diganggu oleh apapun), semua keterangan ada dibelakang. Umpama ada ikhtikat kepercayaan menceritakan manusia dapat / jumpa atau menghadap maju mundur dengan Allah, karena lupa dengan yang disebut Layu Kayafu.
2. Sifat itu sebetulnya perkataan sesudah ada Dat, artinya kekuasaan Dat Allah yang sebenarnya bisa menciptakan apa saja dan mempunyai sifat seluruh yang diciptakan.
Dengan kehendak Allah sifat itu apa yang telah diciptakan, sifat itu berjuta-juta (milyaran) warnanya, seperti yang tertulis dikitab Al-Quran, yang menyebutkan kekuasaan, keagungan dan Daya keperkasaan, umpanya bisa menidurkan, membangunkan, menangiskan, menghidupkan benih. Oleh karenanya sifat-sifat yang begitu terdapat pada manusia. Para Ulama zaman dahulu kala sama-sama membicarakan satu keputusan bahwa sifat DAT yang wajib adanya itu menguasai manusia yang banyaknya 20+20+1, maksudnya itu mempunyai sifat 20 yang wajib (tidak berubah-ubah), 20 lagi sifat Mokal (bisa rusak/berubah) dan yang 1 adalah kuasa (wenang dalam bahasa jawa). Jika difikir dengan benar bahwa sifat 20 itu menyatu dengan manusia, maka itulah disebut cukup alatnya. Oleh sebab itu manusia diwibawai dengan sifat 20 tadi, umpamanya melihat, mendengar, hidup, bicara dan lain-lain. Semua sifat-sifat Allah tersebut disebutkan dibawah ini;
SIFAT 20 ARTINYA
1. WUJUD = ADA
2. QIDAM = TIDAK ADA YG MENDAHULUI
3. BAQA = KEKAL
4. MUHALAFALIL HAWADIS = BEDA DENGAN YG BARU
5. QIYAMUH BINAFSIHI = BERDIRI SENDIRI
6. WAHDA NIYAT = MENYATU
7. QODRAT = KUASA
8. IRODAT = KEHENDAK
9. ILMU = PENGETAHUAN
10. HAYAT = HIDUP
11. SAMAK = MENDENGAR
12. BASHAR = MELIHAT
13. QALAM = BERKATA
14. QADIRAN = YANG MEMPUNYAI KUASA
15. MURIDAN = YANG MEMPUNYAI KEHENDAK
16. ALIMAN = YANG MEMPUNYAI ILMU
17. HAYAN = YANG MEMPUNYAI HIDUP
18. SAMIAN = YANG MEMPUNYAI PENDENGARAN
19. BASIRAN = YANG MEMPUNYAI PENGLIHATAN
20. MUTAKALINAN = YANG MEMPUNYAI PERKATAAN
Menurut pelajar Usuluddin bahwa sifat 20 itu diringkas menjadi 4;
1. Sifat kesatu disebut Nafsiah yaitu untuk badan (jasmani) nyata.
2. Sifat kedua sampai keenam disebut Salbiyah, yaitu sifat yang kekal.
3. Sifat Ke-7 sampai Ke-13 disebut Ma’ani, yaitu yang memiliki sifat Nafsiah, jika diteliti bekerjanya badan manusia bisa langsung bicara, mendengar dan berfikir.
4. Sifat ke-14 sampai ke-20 disebut Maknawiyah, yaitu yang memiliki sifat Ma’ani, artinya bisa bergerak, berkuasa, mempunyai kemauan dan ilmu.
Itu semua sifat yang utuh untuk menggerakkan, terdapat pada sifat ke-7 sampai ke-13, yaitu yang menghidupi badan manusia sehingga bisa bergerak dan yang menggerakkan terdapat pada sifat ke-14 sampai ke-20. Supaya jelas Dat Allah bisa menciptakan apa yang dikehendaki, lalu ada bentuk (wujud) manusia yang disebut Nafsiah, Karena hidupnya manusia mempunyai sifat-sifat 20. jadi bekerjanya sifat Ma’ani untuk manusia oleh karena manusia mempunyai sifat-sifat ke-14 dan ke-20. Tanda-tanda bukti (terbukti) sifat Qodrat (kuasa) itu sifatnya tetap berkuasa. Untuk manusia kekuasaan itu hanya memakai akibatnya daya yang memiliki kekuasaan Allah, contoh salah satunya sifat DAT. Umpama sifat ke-18 : (Sami’an) yang mendengarkan itu berada ditelinga, jadi ditelinga bisanya mendengarkan memiliki sifat Samak, dan terjadinya sifat Maknawiyah itu karena mempunyai sifat Ma’ani. Jelasnya Dayanya sifat Samak langsung bisa untuk mengetahui itu sesudah mempunyai sifat Wujud (ujud)/nyata yaitu telinga yang dimiliki manusia. Kalau salah penerimaan, kadang menjadi lupa dan menganggap Allah itu bertempat pada manusia, sebenarnya manusia itu hanya memakai Hakikatnya sifat-sifat Allah. Walaupun tidak berada ditelinga, Allah itu bisa mendengar, oleh karena Allah yang memilki semua sifat tersebut. Maka dari itu membaca Hidayat Jati itu harus dikaji, karena satu-satunya induknya pengetahuan, artinya Hidayat Jati itu tidak salah, tetapi yang membacanya saja harus berfikir. Umpama membaca sifat-sifat yang disebutkan diatas harus diulang-ulang, baru dapat merasa tentram dan terang, baru suasana menjadi merasa terbuka pikirannya, Firman Allah Qur’an surat Ar-Ra’d : 28;
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dipelajaran semua sifat tadi lalu diulas (dibahas) lagi nama dan perkataan dibawah ini;
a. Sifat ke-1 disebut sifat Jalal, artinya Maha Agung, yang dinamakan agung itu DAT yang menyelimuti/melingkupi apa yang diciptakan.
b. Sifat ke-2, 3, 4, 5 disebut sifat Jamal, artinya Maha Elok/Sempurna, yang sempurna itu sifatnya, sebab tidak ada yang sama (menyerupai). Bukan laki, bukan perempuan, bukan banci, tidak beranak, tidak diperanakan (walam yalid walam yulad walam yakullahukufuan ahad) tidak bisa dijangkau dan tidak nyata.
c. Sifat ke-11, 12, 13 dan sifat ke-18, 19, 20 disebut sifat Kamal, artinya Maha Sempurna dan Afhngal yang menciptakan keadaan tanpa cacat, sebab tidak ada makhluk yang mengherankan.
d. Sifat ke-6, 7, 8, 9, 10 dan ke-14, 15, 16, 17 disebut sifat Kahar, artinya Maha Wisesa (Maha Menguasai), melayani semua tanpa pilih kasih (tidak membeda-bedakan) walaupun Jin, syetan, Manusia, dan Hewan, oleh karena itu Allah disebut Suci, jadi siapa saja yang hidup bisa menyebut Allah dengan caranya masing-masing.
3. Asma/NAMA (julukan) itu hanya kata manusia, hanya untuk menyebut nama Allah wajib adanya, karena manusia berhak menolak dan menerima, hanya terbawa diri sendiri karena bisa bicara (ngomong) mengatakan penguasa tinggi adalah Allah. Yang Maha Kuasa disembah/dipuja dan tidak bisa dilihat (tidak nyata), karena Hakikatnya menyelamatkan umat manusia, lalu menyebutnya macam-macam menurut pengetahuan masing-masing.
Keterangan : satu-satunya orang menyebut Allah ada.
Hidayat jati menerangkan Allah hanya nama pribadinya, pribadi itu bentuk manusia yang lengkap memiliki Datnya Allah. dan Datnya Allah meliputi Jagad Raya.
Firman Allah menyatakan Qur’an surat Fushshilat (Hammim As-Sajdah) : 54
“Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.”
Karena Dat itu meliputi seluruh yang ada, manusia langsung mengakui bahwa Allah itu meliputi tidak diluar dan tidak didalam, seperti sirih; akar, pohon dan daun baunya sama. Oleh karena umpama Datnya Allah itu seperti rasanya sirih, karena sulit untuk ditebak, dinyatakan “tidak diluar dan tidak didalam”
4. Afhngal (geraknya Allah).
Karena Afhngal (gerak) semua makhluk yang diciptakan apa saja, Atom, seluruh zat gaib; Syetan, Malaikat dan manusia. Semua mengandung zat Allah. Jadi Jagad raya itu tidak pernah berubah (tetap) geraknya.
Bekerjanya Dat itu yang wajib sifatnya; tertib, Tentram, Adil, Suci, tidak membeda-bedakan, benar, tidak pernah berubah kekuasaannya. Umpama mau membuktikan setiap hari; ada orang membuat mainan dari kaleng diberi perputaran (as), minyak bensin dan roda, umpama mainan dibunyikan bisa berjalan, itu kerja yang membuat bisanya jalan barang tadi pasti sudah direncanakan dan memang pintar, kepintaran membuat barang disebut hakikatnya Dat yang membuat. Allah itu maha cerdik, lalu apa yang dikehendaki pasti jadi, pasti bergerak, itu contoh lain bagi tanda saksi bekerjanya (bergeraknya) DAT wajib adanya. Dari zaman dahulu kala jutaan tahun; bumi, matahari, bulan, bintang, udara dan lain-lainnya itu tarik menarik selamanya tanpa berubah, menjadikan daya alam (hukum-hukum alam) yang tertib seperti; siang, malam, panas, dingin tidak pernah berubah, tidak dapat diukur seberapa kekuatan DAT itu. karena sangat tertibnya dan tenang lalu timbul menuju arah satu, tidak cerai berai; terhadap manusia tiap hari tetap saling membutuhkan, contohnya begini;
a. Di hutan ada lebah madu glodok, madu kesukaan manusia dan lebah.
b. Karena madu lebah untuk jamu/obat, karena membutuhkan lalu mencari kehutan.
c. Di Hutan banyak bunga-bunga, itu saling dibutuhkan manusia, lebah, kupu-kupu saling mengisap.
d. Adilnya Yang Maha Kuasa; supaya kupu-kupu tadi selamat dari serbuan lebah dan manusia, sayapnya diciptakan satu warna dengan bunga-bunga tadi agar manusia dan lebah tidak bisa membedakan mana yang bunga dan mana yang kupu-kupu dikarenakan sayap kupu-kupu seperti bunga-bunga yang ada dihutan. Lama-lama manusia berusaha supaya lebah tadi semua berkumpul kerumahnya, lalu dibuatkan rumah-rumahan dari kayu yang dibuat seperti sarangnya, oleh karena itu manusia juga mempunyai kekuasaan mengatur lebah.
Jadi terjadinya manusia sebab dari yang satu (Allah), kalau difikir betul bentuk tentran ya DAT Allah SWT dan menuju yang satu menyebabkan terjadinya benar dan selamat. Apa buktinya bila manusia mempunyai kekuatan dari Allah, kata-kata mempunyai kekuatan bisa ditafsirkan manusia itu sama dengan Allah bagi orang yang salah tafsir (salah pendapat). Yang diatas menyatakan bila Allah itu mempunyai sifat 20 wajib, 20 mokal (sebaliknya) dan sifat berkuasa (Yang Maha Kuasa / Wenang dalam bahasa jawa), kuasa artinya yang menciptakan semua yang ada didunia ini.
1. WUJUD (Ujud) artinya ada (Allah), yang telah menciptakan Jagad Raya atau sebagai tanda saksi Bumi, Langit, Bintang, Matahari, Makhluk-makhluk semua dan Manusia Makhluk sempurna dan DAT yang tidak nampak itu wajib adanya. Keterangan itu orang bisa mengatakan ada (Ujud) karena diciptakan yaitu merupakan jasmani, hanya Cuma pinjam. Karena itu kitab Usuludin mengatakan sifat Ke-1 WUJUD untuk jasmani, itu sebabnya manusia bisa bergerak-gerak, kalau tidak ada berarti mati, sebab mati itu tidak bisa mengatakan (bicara) apa-apa.
2. QIDAM / Dulu tidak ada yang mendahului, maksudnya Allah itu Allah itu tidak ada yang lebih dulu dari padanya. Jadi jika ada sifat yang mendahului itu berarti bukan Allah. Jikalau ada yang mendahului itu pasti bukan Allah (Allah lebih dari satu), Allah 1 dan Allah 2 berebut kekuasaan, jadi manusia mengatakan Allah itu tidak ada.
3. BAQA (Abadi/kekal), maksudnya tidak bisa berubah selamanya. Jagad Raya yang diciptakan tadi tetap ujud tidak pernah berubah (abadi), Allah itu tidak seperti barang. Baru itupun yang mengatakan orang yang hidup. Sifat Allah yang bisa kita rasakan; Abadi itu sifatnya Allah sendiri sifat ke-1 sampai ke-20. Bukti untuk ukuran manusia, lidah tidak bisa merasakan manis/kelat sawo itu bila dimakan (dirasakan). Jadi sawo manis dan kelat bisa dirasakan, tetapi manis dan kelat itu sifatnya (langeng dalam bahasa jawa) kekal walaupun tidak dimakan orang. Kekalnya manusia karena bergerak, kekalnya sawo karena manis. Abadi itu batasnya masih hidup (sebelum mati). Jadi adanya senang, susah, dingin, panas yang memiliki (merasakan) orang hidup. Walaupun orang sudah mati siabadi tetap disebut abadi oleh orang yang masih hidup.
4. MUHALAFAH LIL HAWADIS (beda dengan yang baru), artinya sifat-sifat Allah yang tidak bisa disamakan (diungguli) oleh siapa saja, karena semua itu ciptaannya. Untuk manusia semua beda bentuknya disebut sifat Baru (beda dengan yang baru). Manusia dilahirkan dengan sifat baru, bisa berubah-rubah karena namanya manusia didunia dimanapun beradanya pasti sama, bersuku-suku, mempunyai mata, kaki, telinga dan lain-lain. Walaupun kata-kata beda dengan yang Baru manusia, beda dengan hewan walau sama-sama hidupnya (lembu dan kambing), 10 juta lembu dan kambing ya bentuknya sama semua. Misal Manusia ada 10 juta ya sifatnya sama. Allah SWT itu jika menciptakan makhluk satu dan yang lain berbeda antara Manusia, Binatang, tumbuh-tumbuhan. Maha Bijaksana Allah menciptakan isi Alam ini bisa membeda-bedakan ciptaannya, itulah yang disebut MUHALIFAH LIL HAWADIS (beda dengan yang baru). Didunia banyak makhluk-makhluk yang mengherankan, semuanya berbeda-beda; Manusia, Lembu, Kambing, Lebah semuanya barang baru, beda dengan yang baru lagi. Semua tadi membuktikan (saksi) Allah menciptakan makhluknya menurut kehendaknya.
5. QIYAMUH BINAFSIHI (berdiri sendiri), artinya tidur nyeyak bangun sendiri, benih timbul sendiri dan Matahari, Bulan, Bintang, Siang, Malam bergerak sendiri tidak pernah berubah-ubah. Jadi yang bergerak itu mempunyai sifat Qiyamuhu Binafsihi, contoh lain Atom, Neutron, Positron, Elektron semua itu bisa (Makarti dalam bahasa jawa) atau bergerak karena mempunyai sifat berdiri dengan sendiri otomatis. Ilmu Kesehatan Plasma darah tetap jalan sendiri, sebab kena daya panas, umpama plasma itu bisa dipecah-pecah sampai halus walaupun tidak kena/tersentuh panas jika menempel ketubuh masih bisa berjalan sendiri. Semua ilmuwan mengakui bahwa Plasma-plasma itu hidup. Contoh lagi yang membuktikan memakai mikroskop ukuran 10,000 disitu terbukti Plasma tersebut bisa berjalan/bergerak-gerak (6 mm/jam). Ternyata habisnya pendapat tentang Allah yang menggerakkan makhluknya.
6. WAHDA NIYAT (satu), artinya tunggal, sifat itu mudah diterima karena bukan dua atau tiga, artinya satu itu meyakinkan bahwa adanya Allah. Untuk manusia adalah DAT, karena manusia asal dari DAT (zat) yang satu itu. Semua tujuannya benar, karena Dat Allah itu satu (Wahda niyat) yang memiliki sifat 20.
7. QODRAT (kuasa), keterangan itu begini; orang duduk dikursi akan berdiri dan langsung berdiri karena mempunyai sifat Qudrat /kuasa, sanggup memerintah dirinya. Qudrat air (kuasa air) tidak bisa memerintah, hanya mengalir ketempat yang lebih rendah dan merata (waterpass), bisa dilihat dari daya alam surya, panas, udara dingin menghembus, air (hydrogen) atom plus/minus bisa jadi elektrik. Yang Kuasa langsung membuat hukum-hukum alam yang teratur tidak bisa mengalami benturan. Qudrat itu diberikan kepada manusia tinggal pakai. Perkataan Qudrat jauh sekali, maka alat-alat manusia; Panca indra, pikiran dan nafsu itu dikodratkan oleh Allah karena manusia tadi mempunyai sifat Qudrat. Jadi semua tadi tinggal menggunakan Qudrat tadi. Qudrat Allah yang diciptakan semua sempurna dan mempunyai daya sendiri.
8. IRODAT (Kemauan/kehendak), jadi kehendak itu yang menguasai gerak, sifat Irodatnya diam (tidak bergerak), Irodatnya Allah yang melebihi (tidak wajar), umpama bayi kembar siam, bayi berkepala duapun di ciptakan.
9. ILMU (ilmu), manusia mempunyai pengetahuan karena mempunyai ilmu, dari sifat Allah Ilmu, manusia bisa membaca, menulis karena terbuka hatinya baru menulis karena terbuka hatinya baru mempunyai ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu bisa terlaksana sempurna jika terbuka hatinya (Kijabnya), benar Firman Allah Qur’an surat An-Nissa : 126 :
“Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu.”
Begitupun orang yang tidak tau apa itu, bukan karena bodoh, tetapi karena memang masih belum terbuka hatinya (terbuka kijabnya). Terbukanya hati terhadap orang-orang jaman dahulu terjadinya para wali Allah. Ilmuwan/sarjana, Pujangga, yang terbuka hatinya menuju kepada ilmunya Allah yang sejati. Dan ilmu lainnya hanya untuk bermasyarakat, itu setiap orang bisa belajar (mempelajari).
10. HAYAT (hidup), yang dibilang hidup ialah makhluk yang bergerak karena memiliki sifat ke-10 (HAYAT) dan sifat mokal (sebaliknya, Mati), manusia hidup lebih sempurna sifat hidupnya dari pada makhluk lain. Manusia sifat Hayat lebih sempurna dari zat-zat hewan dan tumbuh-tumbuhan, sebab manusia apa saja yang dikehendaki mesti tercapai walaupun perlahan (tidak merasakan) walaupun sifatnya gaib, sperma, basil, molekul-molekul yang tidak nampak, tetapi bisa dilihat dengan alat mikroskop maka terlihat bergerak-gerak. Itulah tanda bahwa DAT wajib adanya, sebab sifat Hayat meliputi Jagad Raya, dimana saja sifat Hayat tadi memberi daya. Intisarinya hidup itu bukan Allah, tetapi sifatnya mendayai (memberi daya) apa saja yang nampak dan tidak nampak (gaib). Gundik (jawa) Raja rayap itu dibungkus rapat dengan tanah liat sehingga tidak ada udara tetapi Raja Rayap tadi bisa hidup dan bertelur. Itu membuktikan sifat 20 meliputi seluruh keadaan, jadi hidup itu dimiliki semua makhluk, beda dengan manusia sifat hayat itu sempurna karena memilki sifat 20 yang lengkap sehingga bisa meneliti sifat-sifat Allah;
a. Tumbuh-tumbuhan hidup tetapi mempunyai sifat 20
b. Hewan hidup tetapi hanya memiliki sebagahagian sifat 20.
11. SAMAK (mendengar), memilki alat telinga mokalnya (jawa)/ sebaliknya tuli. Wirid Hidayat Jati yang asli halaman 12 baris kedua dari atas; DAT Allah Yang Maha Suci itu kalau melihat memakai mata kita, kalau mendengar melalui telinga kita, DAT ke-11 itu salah satu sifat Allah, walaupun punya telinga bila tidak dialiri sifat ke-11 (Samak) hanya telinga-telingaan. Pokok kata Dat sama walaupun tidak memakai telinga tetap mendengar, karena Allah yang memilki, manusia hanya memakai. Selanjutnya Datnya manusia adalah sifatnya Allah. Sebelum ada DAT tidak bisa mengetahui sifat (tidak ada), karena DAT Allah itu berada pada manusia dan manusia itu luhur (sempurna) karena itu hanya manusia yang memiliki sifat 20.
12. BASHAR (melihat), terhadap manusia dan hewan bekerjanya melalui mata, bukan berarti Allah melihat melalui manusia dan hewan, Allah itu melihat melalui mata kita kenapa kita tidak bisa melihat sebelum terjadi, sebab Allah melihat apa yang akan terjadi. Jadi pertanyaan salah menelaah tetapi benar, sebab terhadap umum (pendapat) pasti melihat itu karena mata yang melihat, sebab setiap melakukan pekerjaan selalu nampak jadi dinamakan Bashar. Jadi mata yang terang jika tidak dialiri sifat Allah yang namanya Bashar tentu tudak bisa melihat (buta), sifat mokal namanya. Bagaimana ukuran bagi Allah tentang sifat Bashar itu artinya Allah melihat tidak memakai mata karena Dat/sifat Bashar tadi memang sudah mempunyai daya sendiri, contoh orang tidur; mata tidak bisa melihat (bekerja) kenapa bisa melihat yang belum pernah dilihat atau mimpi (diwaktu mimpi). Jadi Dat yang memiliki sifat Bashar itu sebenarnya bekerja sendiri (Makarti dalam bahasa jawa). Dat yang bisa mengetahui tadi bisa dimiliki semua orang aktif (hidup), bekerjanya (Makartinya) tidak memerlukan pelajaran dan belajar, sebab anak-anak, orang dewasa selalu melihat yang belum pernah dilihat, sebab itu terjadinya bagi orang yang sempurna, orang bisaa bisanya melihat dengan tidak sengaja menurut kehendak Yang Maha Kuasa (Dat Bashar), sebab itu Dat Bashar itu salah satunya sifat Allah, lalu disebut Allah Yang Maha Melihat.
13. QALAM (berbicara), bicaranya Allah itu menurut sifatnya manusia bicara, burung berkicau dan lain-lain. Sifat-sifat yang baru dan semua isi Jagad Raya yang baru kehendaknya (Allah) atau sifat Allah yang dimiliki para Nabi, Wali dan Rasul-rasul Allah, yang maknanya menuju kebenaran, seperti kitab Al-Qur’an yang mengatakan Allah itu Rasullullah (Nabi Muhammad). Ukuran manusia sifat mokalnya / sebaliknya yaitu bisu, Sabda Allah menuju kebenaran. Orang yang bisa menunjukkan kesalahan menuju kebenaran adalah orang yang sudah memiliki sifat Qalam, umpama para Rasul, contoh manusia bergaul selalu salah menyalakan, Rasul lalu meluruskan (para Nabi), karena Rasul membawa Firman Allah, contohnya sifat ke-2 Qidam; dulu tidak ada yang mendahului, sifat ke-4 Muhalafah Lil Hawadis (sifat baharu/barang baru). Kata-kata yang benar itu tidak ada yang mendahului, artinya tidak ada ulur tarik dan tidak ada sifat mokal (saleh). Al-Qur’an itu semua tujuannya tdak ada yang berlawanan, terhadap perkataan yang dimiliki manusia, Wali, Mukmin yang telah sempurna, yang dibicarakan hanya perihal tentang Allah, perkataannya pasti benar, karena itu satu orang tidak sama oleh karena membuktikan, mereka mendapat Wahyu allah (sifat Qidam). Dan perkataan Allah beda dengan yang baru hanya terdapat pada manusia sendiri, artinya manusia berbicara berbeda dengan makhluk lain. Makhluk-makhluk yang memiliki sifat Qalam tidak hanya yang bisa bicara, tetapi semua bisaa bersuara karena dialiri oleh sifat Qalam.
14. QADIRAN (Yang Berkuasa), yang kuasa itu menurut ukuran manusia, umpama sudah mempunyai sifat Qudrat, karena memiliki sifat tadi, manusia bisa mengerjakan perintahnya, contoh mata; kalau tidur terpejam lalu bangun terbelalak-belalak, karena manusia mempunyai sifat Qadiran; bisa mejamkan mata dan membuka mata. Kuasanya manusia semua alat badan sebenarnya tidak tetap konsisten (tetap), tetapi berubah-ubah sebab manusia tidak bisa memerintah kodratnya mata, sewaktu mata tidak mengantuk; manusia tidak bisa membuka mata sampai lama dan pasti terasa pedih, memejamkan mata terus-menerus (lama) pasti tidak tahan karena tidak merasa mengantukl, jelas sifat Qadiran itu manusia bisa menundukkan alat tubuh jika tidak berlawanan demgan sipat kuasanya (kodratnya).
Keterangannya sipat Qadiran itu menyebabkan manusia bisa memerintah alat-alatnya karena alat sudah tercetak ucap kerja sama (constant) tidak pernah diperintah jadi yang bisa di perintah itu hanya alat-alat yang bekerja menurut kodratnya, karena manusia bisa merintahnya, itu karena memiliki sifat Qadiran. Yang lebih tinggi tingkatannya yaitu sifat Qodrat, sebab sifat Qodrat itu yang memiliki dan sifat Qadiran yang diberi.
15. MURIDAN (yang berkehendak), sifat itu terdapat (dimiliki) oleh manusia, artinya sesudah manusia memiliki sifat Irodat, Karena diberi sifat tadi (Irodat) manusia lalu disebut memilki sifat Irodat, contoh anak menulis itu mempunyai (mengerjakan), menulis itu pekerjaan (sifat). Untuk ukuran manusia sifat Muridan tadi terbukti rasa kemauan gerak, sebab dari gerak kemauan sebenarnya mannusia mempunyai sifat Irodat (kehendak), jadi bisa bicara karena mempunyai sifat Irodat, sifat Irodat bentuknya menjadi sifat sebagai yang memiliki (manusia).
Keterangan: diatas itu termasuk sifat-sifat ke-16, 17, 18, 19 dan 20, dan keterangan yang terakhir; sifat-sifat ke-1 sampai ke-20 sebenarnya hanya salah satu sifatnya Allah sendiri dan manusia seharusnya berterima kasih kepada Yang Maha Suci Allah, karena diciptakan memiliki sifat-sifat-Nya yang lengkap, begitu juga sifat Allah sendiri sifat 20+20+1; 20 Wajib + 20 Mokal (sebaliknya) + 1 Adil. Menurut para ahli, sifat-sifat yang dimiliki manusia itu disebut INGSUN (jawa), Purusha (Sansekerta), IKHEID (Belanda), Rabbi/Illahi (Arab), Pangeran/Gusti (jawa), Tuhanku (Indonesia). Bersambung ………
Sumber buku Wedaran Wirid I, Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono. Surabaja : Djojobojo, 1962-64.
—————————
Alang Alang Kumitir

detikcom : Setelah Pura, Patung Airlangga akan Lengkapi di Gunung Srawet

title : Setelah Pura, Patung Airlangga akan Lengkapi di Gunung Srawet
summary : Sepertinya proyek perluasan Pura Sunyaloka di Puncak Srandil, merupakan bagian dari rencana pembangunan tempat wisata di Gunung Srawet. Patung Airlangga juga akan turun dibangun. (read more)

detikcom : Pengasuh Santriloka: Saya Lahir Sebagai Nahdliyin

title : Pengasuh Santriloka: Saya Lahir Sebagai Nahdliyin
summary : Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, Kiai Ahmad Naf\'an (Gus Aan) berterima kasih kepada para kiai NU yang telah memberikan pencerahan. Dia menyatakan ajaran sesat yang disampaikan tidak terkait NU. (read more)

Planet Terbesar Yang Bergerak Terbalik

Planet Terbesar Yang Bergerak Terbalik

NASEHAT DARI AKSARA JAWA

NASEHAT DARI AKSARA JAWA
Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya merupakan sabda pangandikanipun) dari Tuhan YME di tanah Jawa.
A. Pembukaan Huruf Jawa
1. Huruf Ha
Berarti ‘hidup’, atau huruf berarti juga ada hidup, sebab memang hidup itu ada, karena ada yang menghidupi atau yang memberi hidup, hidup itu adalah sendirian dalam arti abadi atau langgeng tidak terkena kematian dalam menghadapi segala keadaan. Hidup tersebut terdiri atas 4 unsur yaitu:
a. Api
b. Angin
c. Bumi
d. Air
2. Huruf Na
Berari ‘nur’ atau cahaya, yakni cahaya dari Tuhan YME dan terletak pada sifat manusia.
3. Huruf Ca
Berarti ‘cahaya’, artinya cahaya di sini memang sama dengan cahaya yang telah disebutkan di atas. Yakni salah satu sifat Tuhan yang ada pada manusia. Kita telah mengetahui pula akan sifat Tuhan dan sifat-sifat tersebut ada pada yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia karena memang Tuhan pun menghendaki agar manusia itu mempunyai sifat baik.
4. Huruf Ra
Berarti ‘roh’, yaitu roh Tuhan yang ada pada diri manusia.
5. Huruf Ka
Berarti ‘berkumpul’, yakni berkumpulnya Tuhan YMEyang juga terletak pada sifat manusia.
6. Huruf Da
Berarti ‘zat’, ialah zatnya Tuhan YME yang terletak pada sifat manusia.
7. Huruf Ta
Berarti ‘tes’ atau tetes, yaitu tetes Tuhan YME yang berada pada manusia.
8. Huruf Sa
Berarti ‘satu’. Dalam hal ini huruf sa tersebut telah nyata menunjukkan bahwa Tuhan YME yaitu satu, jadi tidak ada yang dapat menyamai Tuhan.
9. Huruf Wa
Berarti ‘wujud’ atau bentuk, dalam arti ini menyatakan bahwa wujud atau bentuk Tuhan itu ada dalam manusia yang setelah bertapa kurang lebih 9 bulan dalam gua garba ibu lalu dilahirkan dalam wujud diri.
10. Huruf La
Berarti ‘langgeng’ atau ‘abadi’, la yang mengandung arti langgeng ini juga nyata menunjukkan bahwa hanya Tuhan YME sendirian yang langgeng di dunia ini, berarti abadi pula untuk selama-lamanya.
11. Huruf Pa
Berarti ‘papan’ atau ‘tempat’, yaitu papan Tuhan YME-lah yang memenuhi alam jagad raya ini, jagad gede juga jagad kecil (manusia).
12. Huruf Dha
Berarti dhawuh, yiatu perintah-perintah Tuhan YME inilah yang terletak dalam diri dan besarnya Adam, manusia yang utama.
13. Huruf Ja
Berarti ‘jasad’ atau ‘badan’. Jasad Tuhan YME itu terletak pada sifat manusia yang utama.
14. Huruf Ya
Berarti ‘dawuh’. Dawuh di sini mempunyai lain arti dengan dhawuh di atas, karena dawuh berarti selalu menyaksikan kehendak manusia baik yang berbuat jelek maupun yang bertindak baik yang selalu menggunakan kata-katanya “Ya”.
15. Huruf Nya
Berarti ‘pasrah’ atau ‘menyerahkan’. Jelasnya Tuhan YME dengan ikhlas menyerahkan semua yang telah tersedia di dunia ini.
16. Huruf Ma
Berarti ‘marga’ atau ‘jalan’. Tuhan YME telah memberikan jalan kepada manusia yang berbuat jelek dan baik.
17. Huruf Ga
Berarti ‘gaib’, gaib dari Tuhan YME inilah yang terletak pada sifat manusia.
18. Huruf Ba
Berarti ‘babar’, yaitu kabarnya manusia dari gaibnya Tuhan YME.
19. Huruf Tha
Berarti ‘thukul’ atau ‘tumbuh’. Tumbuh atau adanya gaib adalah dari kehendak Tuhna YME. Dapat pula dikatakan gaib adalah jalan jauh tanpa batas, dekat tetapi tidak dapat disentuh, seperti halnya cahaya terang tetapi tidak dapat diraba atau pun disentuh, dan harus diakui bahwa besarnya gaib itu adalah seperti debu atau terpandang. Demikianlah gaibnya Tuhan YME itu (micro binubut).
20. Huruf Nga
Berarti ‘ngalam’, ‘yang bersinar terang’, atau terang/gaib Tuhan YME yang mengadakan sinar terang.
Demikianlah huruf Jawa yang 20 itu dan ternyata dapat digunakan sebagai lambang dan dapat diartikan sesuai dengan sifat Tuhan sendiri, karena memang seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Jawa yang menggunakan huruf Jawa itupun merupakan sabda dari Tuhan YME.
Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya merupakan sabda pangandikanipun) dari Tuhan YME di tanah Jawa.
B. Penyatuan Huruf atau Aksara Jawa 20
1. Huruf Ha + Nga
Hanga berarti angan-angan.

Dimaksudkan dengan angan-angan ini ialah panca indra yaitu lima indra, seperti:
1. Angan-angan yang terletak di ubun-ubun (kepala) yang menyimpan otak untuk memikir akan keseluruhan keadaan.
2. Angan-angan mata yang digunakan untuk melihat segala keadaan.
3. Angan-angan telinga yang dipakai untuk mendengar keseluruhan keadaan.
4. Angan-angan hidung untuk mencium/membau seluruh keadaan.
5. Angan-angan mulut yang digunakan untuk merasakan dan mengunyah makanan.
2. Huruf Na + Ta
Noto, berarti ‘nutuk’.
3. Huruf Ca + Ba
Caba, berarti coblong (lobang) dan kata tersebut di atas berarti wadah atau tampat yang dimilki oleh lelaki atau wanita saat menjalin rasa menjadi satu; adanya perkataan kun berarti pernyataan yang dikeluarkan oleh pria dan wanita dalam bentuk kata ya dan ayo dan kedua kata tersebut mempunyai persamaan arti dan kehendak yaitu mau.
4. Huruf Ra + Ga
Raga, berarti ‘badan awak/diri’. Kata raga atau ragangan merupakan juga kerangka dan kehendak pria dan wanita ketika menjalin rasa menjadi satu karena bersama-sama menghendaki untuk menciptakan raga atau diri agar supaya dapat terlaksana untuk mendapatkan anak.
5. Huruf Ka + Ma
Kama, berarti ‘komo’ atau biji, bibit, benih. Setiap manusia baik laki-laki atau wanita pastilah mengandung benih untuk kelangsungan hidup; oleh karena itu di dalam kata raga seperti terurai di atas merupakan kehendak pria dan wanita untuk menjalin rasa menjadi satu. Karena itulah maka kata raga telah menunjukkan adanya kedua benih yang akan disatukan dengan melewati raga, dan dengan penyatuan kama dari kedua belah pihak itu maka kelangsungan hidup akan dapat tercapai.
6. Huruf Da + Nya
Danya atau donya atau dunia.
Persatuan kedua benih atau kama tadi mengakibatkan kelahiran, dan kelahiran ini merupakan calon keturunan di dunia atau (alam) donya; dengan demikian dapat dipahami kalau atas kehendak Tuhan YME maka diturunkanlah ke alam dunia ini benih-benih manusia dari Kahyangan dengan melewati penyatuan rasa kedua jenis manusia.
7. Huruf Ta + Ya
Taya atau toya, yaitu ari atau banyu. Kelahiran manusia (jabang bayi) diawali dengan keluarnya air (kawah) pun pula kelahiran bayi tersebut juga dijemput dengan air (untuk membersihkan, memandikan dsb); karena itulah air tersebut berumur lebih tua dari dirinya sendiri disebut juga mutmainah atau sukma yang sedang mengembara dan mempunyai watak suci dan adil.
8. Huruf Sa + Ja
Saja atau siji atau satu. Pada umumnya kelahiran manusia (bayi) itu hanya satu, andaikata jadi kelahiran kembar maka itulah kehendak Tuhan YME. Dan kelahiran satu tersebut menunjukkan adanya kata saja atau siji atau satu.
9. Huruf Wa + Da
Wada atau wadah atau tempat. Berbicara tentang wadah atau tempat, sudah seharusnya membicarakan tentang isi pula, karena kedua hal tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Dengan demikian timbul pertanyaan mengenai wadah dan isi, siapakah yang ada terlebih dahulu.
Pada umumnya dikatakan kalau wadah harus diadakan terlebih dahulu, baru kemudian isi, sebenarnya hal ini adalah kurang benar. Yang diciptakan terlebih dahulu adalah isi, dan karena isi tersebut membutuhkan tempat penyimpanan, maka diciptakan pula wadahnya. Jangan sampai menimbulkan kalimat “Wadah mencari isi” akan tetapi haruslah “Isi mencari wadah” karena memang ‘isi’ diciptakan terlebih dahulu.

Sebagai contoh dapat diambilkan di sini: rumah, sebab rumah merupakan wadah manusia, dan manusia merupakan isi dari rumah. Jadi jelaslah bahwa sebenarnya isilah yang mencari wadah.
Sebagai bukti dari uraian di atas, dapatlah dijelaskan bahwa: kematian manusia berarti (raga) ditinggalkan isi (hidup). Bagai pendapat yang mengatakan “wadah terlebih dahulu diciptakan” maka mengenai kematian itu seharusnya wadah mengatakan supaya isi jangan meniggalkan terlebih dahulu sebelum wadah mendahului meninggalkan. Hal ini jelas tidak mungkin terjadi, apalagi kalau kematian itu terjadi dalam umur muda dimana kesenangan dan kepuasan hidup tersebut belum dialaminya.

Demikianlah persoalan wadah ini dengan dunia, karena sebelum dunia ini diciptakan (sebagai wadah) maka yang telah ada adalah (isinya) Tuhan YME. Pendapat lain mengatakan kalau sebelum diadakan jalinan rasa maka keadaan masih kosong (awangawung). Tetapi setelah jalinan rasa dilaksanakan oleh pria dan wanita maka meneteslah benih dan apabila benih tadi mendapatkan wadahnya akan terjadi kelahiran. Sebaliknya kalau wadah tersebut belum ada maka kelahiran pun tidak akan terjadi, yang bearti masih suwung atau kosong. Meskipun begitu, “hidup’ itu tetap telah ada demikian pula “isi’, dan dimanakah letak isi tadi ialah pada ayah dan ibu. Maka selama ayah dan ibu masih ada maka hidup masih dapat membenihkan biji atau bibit.
10. Huruf La + Pa
Lapa atau mati atau lampus. Semua keadaan yang hidup selalu dapat bergerak, keadaan hidup tesebut kalau ditinggal oleh hidup maka disebut dengan mati. Sebenarnya pemikiran demikian itu tidak benar, akan tetapi kesalahan tadi telah dibenarkan sehingga menjadi salah kaprah. Sebab yang dikatakan mati tadi sebenarnya bukanlah kematian sebenarnya, akan tetapi hidup hanyalah meninggalkannya saja yaitu untuk mengembalikan semua ke asalnya, hidup kembali kepada yang menciptakan hidup, karena hidup berasal dari suwung sudah tentu kembali ke suwung atau kosong (awangawung) lagi. Akan tetapi sebenarnya dapatlah dikatakan bahwa suwung itu tetap ada sedangkan raga manusia yang berasal pula dari tanah akan kembali ke tanah (kuburan) pula.
Wallahua’lam

JAMUS KALIMO SODO

JAMUS KALIMO SODO

Papat kalima pancer merupakan sebuah wacana yang perlu terus kita gali dan kita renungkan plus bertukar fikiran dengan orang-orang tua kita yang sudah mumpuni baik dari ilmu tahid dan ilmu rasanya. Menurut petunjuknya papat kalima pancer itu pusatnya ada di PANCER (yaitu lubuk hati yang paling dalam) dan PAPAT-nya adalah unsur-unsur ilahi yang kita sendiri hak untuk mendapatkannya. Karena dengan menggunakan PAPAT itu kita bisa selalu ingat kepada Allah Subhanahu wata’ala sebagai penguasa alam semesta ini.

Papat yang pertama adalah nur-nya Allah (Nurullah=Cahaya dari Allah) bias dari asma-asma Allah dan sifat-sifat Allah, tanda dari PANCER-nya yaitu dalam segala sesuatu/ gerak gerik selalu BERSERAH DIRI kepada Allah dan pengakuan kita sebagai mahluknya merasa tiada daya secara ruhani dan tiada kekuatan secara jasmani kecuali hanya Allah yang memberikan gerah hidup dan kehidupan, dan berupaya untuk selalu meng-ibadahkan segala sesuatu untuk BERIBADAH kepada Allah memohon Ridho Allah, Rahmat Allah.

Papat yang kedua adalah NUR MUHAMMAD (cahaya syafa’at yang Allah cipta untuk Hambanya (Rasulullah) yang Allah mulyakan. setelah kita berserah diri kepada Allah lewat PANCER (lubuk hati yang paling dalam) ada sebuah kelembutan sebagai sebuah rahmat yang Allah berikan kepada mahluknya agar kita tunduk dan lemah lembut kepada Allah, selalu merasa sayang kepada apapun dan siapapun sebagaimana Rasulullah mempunyai perangai yang lembut dan berahlak mulia bagi semua mahluk.

PAPAT yang ketiga yaitu MALAIKAT sebagai kendaraan untuk membawa NURULLAH dan NUR MUHAMMAD tadi kedalam diri kita pada waktu kita berserah diri kepada Allah dan mengibadahkan segala sesuatu hanya untuk Allah dan fungsi malaikat ini untuk membantu memintakan permohonan ampun mendoakan kepada kita sebagai mahluk yang lemah, banyak berbuat dosa (karena manusia tempat salah dan lupa) dan nominal mereka tidak sedikit mendukung kita dalam beribadah kepada Allah.

PAPAT yang ke empat adalah KAROMAH yaitu berisi doa-doa dari para orang sholeh terdahulu (doa dari para Rasul-rasul, Nabi-nabi, dan para Auliya serta Sholihin yang telah mendahului kita) yang oleh allah diberikan kesempatan untuk membantu mendoakan segala hajat hidup kita dalam mengarungi kehidupan didunia sebagai bekal ibadah nanti kita setelah meninggal (akhirat).

Semoga Allah mengampuni kedua orang tua kita, keluarga kita, mengampuni kita, dan orang-orang yang mempunyai hak dan kewajiban atas kita yang seiman serta mengampuni sesepuh-sesepuh kita. Semoga Allah memberikan Taufiq dan hidayah kepada kita dan mereka dan semoga kita dan mereka semua dijadikan golongan dari hamba-hamba Allah yang sholeh.
ADABEBERAPA VERSI yang menginterpretasikan JAMUS KALIMOSODO.
1. ada yang menginterpretasikan 2 kalimah syahada
2. ada yang menginterpretasikan lahirnya pancasil
3. ada yang menginterpretasikan tokoh pewayangan pandawa lima, apakah semua nya salah? tentu tidak…karena cara pandang setiap orang tidaklah sama.
Hal yang terpenting adalah jangan sampai kita kehilangan ISI/makna dari Jamus Kalimosodo sebagai orang yang berpengertian jawa yang mendapatkan warisan dari leluhur Jawa, pengertian jamus kalimusodo secara singkat adalah:

Istilah jamus kalimosodo terdapat dalam kisah pewayangan baratayudha, suatu jamus/surat yang ada tulisannnya tentang pengertian/kawruh. “barang siapa mendapat kawruh ini ia akan menjadi raja/mempunyai kekuasaan yang besa. kitab ini dimiliki oleh prabu yudistira(samiaji) yang selalu menang dalam peperangan dan akhirnya masuk surga tanpa kematian…memiliki dalam hal ini adalah bukan saling berebut tetapi saling berebut memiliki makna.

Arti Kalimasada terdiri dari beberapa bagian:
Ka= huruf/pengejaan Ka, Lima=angka 5, Sada= lidi/tulang rusuk daun kelapa yang diartikan Selalu, Jadi kelima ini haruslah utuh(selalu 5), Kelima unsur kalimasada teridiri dari:
1. KaDonyan(Keduniawian).
ojo ngoyo dateng dunyo yang arti singkatnya adalah jangan mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi, kebutuhan duniawi kita kejar tapi jangan diutamakan.
2. Ka Hewanan ( sifat binatang).
ojo tumindak kaya dene hewan, cotoh:asusila. amoral, tidak beretika dll.
3. KaRobanan.
Ojo ngumbar hawa nafsu yang arti singkatnya jangan memelihra hawa nafsu…nafsu itu harus dikendalikan.
4. Kasetanan.
Ojo tumindak sing duduk samestine yang arti singkatnya jangan bertindak yang tidak semestinya alias gengsi, sombong( ingin seperti Gusti), menyesatkan, berbuat licik dll.
5. KaTuhanan.
artinya kosong
Gusti Allah iku tan keno kinoyo ngopo nanging ono yang artinya Gusti Allah tidak dapat diceritakan secara apapun tapi toh ada. Gantharwa adalah salah satunya yang diberikan “pusaka” mewarisi warisan dari leluhur Jawa. Pengertian Asli dari jamus kalimosodo diatas adalah isi murni dari pengertian sebenarnya..setiap orang boleh membungkusnya dengan bungkus apapun tetapi jangan sampai kehilangan makna aslinya, karena pengertian diatas adalah pengertian sebenarnya dari jamus kalimusodo.

Filosofi Semar

FILOSOFI SEMAR

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Filosofi, Biologis Semar
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tumggal”. Sedang tangan kirinya bermakna “berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik”.
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa. Rambut semar “kuncung” (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan.
Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi. Semar barjalan menghadap keatas maknanya : “dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat”.
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Ciri sosok semar adalah :
Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua
Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan
Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual . Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas ,dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .
Gambar tokoh Semar nampaknya merupakan simbol pengertian atau konsepsi dari aspek sifat Ilahi, yang kalau dibaca bunyinya katanya ber bunyi :
Semar (pralambang ngelmu gaib) – kasampurnaning pati.
Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardika artinya “merdekanya jiwa dan sukma“, maksudnya dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : “dalam menguji budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup”.
Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka dalam lakon Semar Mbabar Jati Diri
Dalam Etika Jawa ( Sesuno, 1988 : 188 ) disebutkan bahwa Semar dalam pewayangan adalah punakawan ” Abdi ” Pamomong ” yang paling dicintai. Apabila muncul di depan layar, ia disambut oleh gelombang simpati para penonton. Seakan-akan para penonton merasa berada dibawah pengayomannya.
Simpati para penonton itu ada hubungannya dengan mitologi Jawa atau Nusantara yang menganggap bahwa Semar merupakan tokoh yang berasal dari Jawa atau Nusantara ( Hazeu dalam Mulyono 1978 : 25 ). Ia merupakan dewa asli Jawa yang paling berkuasa ( Brandon dalam Suseno, 1988 : 188 ). Meskipun berpenampilan sederhana, sebagai rakyat biasa, bahkan sebagai abdi, Semar adalah seorang dewa yang mengatasi semua dewa. Ia adalah dewa yang ngejawantah ” menjelma ” ( menjadi manusia ) yang kemudian menjadi pamong para Pandawa dan ksatria utama lainnya yang tidak terkalahkan.
Oleh karena para Pandawa merupakan nenek moyang raja-raja Jawa ( Poedjowijatno, 1975 : 49 ) Semar diyakini sebagai pamong dan danyang pulau Jawa dan seluruh dunia ( Geertz 1969 : 264 ). Ia merupakan pribadi yang bernilai paling bijaksana berkat sikap bathinnya dan bukan karena sikap lahir dan keterdidikannya ( Suseno 1988 : 190 ). Ia merupakan pamong yang sepi ing pamrih, rame ing ngawe ” sepi akan maksud, rajin dalam bekerja dan memayu hayuning bawana ” menjaga kedamaian dunia ( Mulyono, 1978 : 119 dan Suseno 1988 : 193 )
Dari segi etimologi, joinboll ( dalam Mulyono 1978 : 28 ) berpendapat bahwa Semar berasal dari sar yang berarti sinar ” cahaya “. jadi Semar berarti suatu yang memancarkan cahaya atau dewa cahaya, sehingga ia disebut juga Nurcahya atau Nurrasa ( Mulyono 1978 : 18 ) yang didalam dirinya terdapat atau bersemayam Nur Muhammad, Nur Illahi atau sifat Ilahiah. Semar yang memiliki rupa dan bentuk yang samar, tetapi mempunyai segala kelebihan yang telah disebutkan itu, merupakan simbol yang bersifat Ilahiah pula ( Mulyono 1978 : 118 – Suseno 1988 : 191 ). Sehubungan dengan itu, Prodjosoebroto ( 1969 : 31 ) berpendapat dan menggambarkan ( dalam bentuk kaligrafi ) bahwa jasat Semar penuh dengan kalimat Allah.
Sifat ilahiah itu ditunjukkan pula dengan sebutan badranaya yang berarti ” pimpinan rahmani ” yakni pimpinan yang penuh dengan belas kasih ( timoer, tt : 13 ). Semar juga dapat dijadikan simbol rasa eling ” rasa ingat ” ( timoer 1994 : 4 ), yakni ingat kepada Yang Maha Pencipta dan segala ciptaanNYA yang berupa alam semesta. Oleh karena itu sifat ilahiah itu pula, Semar dijadikan simbol aliran kebatinan Sapta Darma ( Mulyono 1978 : 35 )
Berkenaan dengan mitologi yang merekfleksikan segala kelebihan dan sifat ilahiah pada pribadi Semar, maka timbul gagasan agar dalam pementasan wayang disuguhkan lakon ” Semar Mbabar Jati Diri “. gagasan itu muncul dari presiden Suharto dihadapan para dalang yang sedang mengikuti Rapat Paripurna Pepadi di Jakarta pada tanggal, 20-23 Januari 1995. Tujuanya agar para dalang ikut berperan serta menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan manusia seutuhnya, termasuk pembudayaan P4 ( Cermomanggolo 1995 : 5 ). Gagasan itu disambut para dalang dengan menggelar lakon tersebut. Para dalang yang pernah mementaskan lakon itu antara lain : Gitopurbacarita, Panut Darmaka, Anom Suroto, Subana, Cermomanggolo dan manteb Soedarsono ( Cermomanggolo 1995 : 5 – Arum 1995 : 10 ). Dikemukan oleh Arum ( 1995:10 ) bahwa dalam pementasan wayang kulit dengan lakon ” Semar Mbabar Jadi Diri ” diharapkan agar khalayak mampu memahami dan menghayati kawruh sangkan paraning dumadi ” ilmu asal dan tujuan hidup, yang digali dari falsafat aksara Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka. Pemahaman dan penghayatan kawruh sangkan paraning dumadi yang bersumber filsafat aksara Jawa itu sejalan dengan pemikiran Soenarto Timoer ( 1994:4 ) bahwa filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka mengandung makna sebagai sumber daya yang dapat memberikan tuntunan dan menjadi panutan ke arah keselamatan hidup. Sumber daya itu dapat disimbolkan dengan Semar yang berpengawak sastra dentawyanjana. Bahkan jika mengacu pendapat Warsito ( dalam Ciptoprawiro 1991:46 ) bahwa aksara Jawa itu diciptakan Semar, maka tepatlah apabila pemahaman dan penghayatan kawruh sangkan paraning dumadi tersebut bersumberkan filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka

Berita Ala Gue (BELAGU)